Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Menemukan Covid-19 Varian Delta Asal India di Karawang

Jakarta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan dan mengidentifikasi infection corona varian Delta asal India dari spesimen pasien Covid-19 asal Karawang, Jawa Barat.

Tim riset LIPI telah berhasil mengidentifikasi 44 sampel mengandung infection SARS-CoV-2 varian Delta dari sampel kasus Covid-19 yang berasal dari Karawang.

"Sementara ini kami baru mengidentifikasi sebanyak 61 sampel dan sisanya masih dalam proses sequencing dan diharapkan akan selesai dalam beberapa minggu ke depan," kata peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Anik Budhi Dharmayanthi, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (22/6).

Complete sampel klinis pasien COVID-19 dari Karawang yang diterima tim riset WGS LIPI dari Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI hingga sekarang ini berjumlah 104 sampel. Sebanyak 61 sampel telah berhasil diidentifikasi sampai tanggal 21 Juni 2021 dan 44 di antaranya merupakan varian Delta.

Dari hasil identifikasi sejauh ini, tim riset LIPI menemukan dua jenis variant of concern (VOC) yang berhasil diidentifikasi, yaitu B. 1617.2 atau varian Delta sebanyak 44 sampel dan B. 1.1.7 atau variant Alpha sebanyak 3 sampel.

Hasil itu sudah dimasukkan dalam information international yang dikelola GISAID (International initiative on sharing all flu information).

LIPI sebagai salah satu institusi dalam konsorsium surveilans genom SARS-CoV-2 juga menerima sampel klinis pasien Covid-19 dari daerah lain dari Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI untuk dilakukan analisis pengurutan genom menyeluruh atau entire genome sequencing (WGS).

Tim Surveilans Genom SARS-CoV-2 LIPI (Tim Venomcov) saat ini telah berhasil menggunakan platform dari Oxford Nanopore Technologies (ONT) untuk mengidentifikasi varian-varian Covid-19 itu.

Peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Anggia Prasetyoputri mengatakan, identifikasi varian Delta itu menjadi yang pertama ditemukan di Jawa Barat. Namun hal itu tidak serta-merta mengimplikasikan bahwa varian ini baru saja muncul di daerah itu.

"Proporsi kemunculan varian Delta memang cukup besar dari sampel-sampel yang sudah dianalisa genomnya, yaitu sekitar 72 persen dari 61 sampel. Namun, perlu hati-hati juga menginterpretasikan karena belum tentu sebanyak itu pula proporsi di lapangan terkait varian yang beredar," ujarnya seperti dilansir Antara.

Dia menuturkan diperlukan pemantauan terhadap pasien, penelusuran kontak, dan investigasi kasus lebih mendalam.

Virus Corona varian Delta atau SARS-CoV.2 B. 1.617.2 merupakan mutasi dari infection penyebab Covid-19 yang selama ini mewabah.

Varian itu pertama kali terdeteksi di India pada akhir 2020, dan resmi dinamakan varian Delta oleh Badan Kesehatan Dunia atau World Wellness Company (THAT) pada 31 Mei 2021, serta dikategorikan sebagai variation of issue (VOC).

Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Sugiyono Saputra, yang juga merupakan Ketua Tim Riset Whole Genome Sequencing (WGS) LIPI menuturkan saat ini ada empat VOC, yaitu Alpha (B. 1.1.7), Beta (B. 1.351), Gamma (P. 1) dan yang terbaru adalah Delta (B. 1.617.2).

Sugiyono mengatakan varian Delta yang termasuk dalam VOC itu memiliki tingkat infeksi yang cenderung lebih tinggi.

Alternative of problem (VOC) merupakan bagian dari variation of rate of interest (VOI) yang melalui penilaian komparatif, mampu menyebabkan peningkatan penularan (transmisi), peningkatan virulensi atau gejala klinis, atau dapat menurunkan efektivitas dalam upaya penanggulangan seperti vaksin dan terapi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polisi Memburu Seorang Pembunuh Ribuan Kucing di Korsel Dengan Cara Meracuni Selama 13 Tahun

Kedatangan Novel Baswedan Dan Keluarganya ke Bekasi, Mencoba Nasgor Buatan Eks Pegawai KPK

Karena Tidak Memenuhi Tindak Pidana, Akhirnya Kasus Mural 'Jokowi Not Found 404: Akhirnya Dihentikan