Polisi Memburu Seorang Pembunuh Ribuan Kucing di Korsel Dengan Cara Meracuni Selama 13 Tahun

Seoul Kelompok perlindungan hak-hak hewan di Korea Selatan meminta Presiden Moon Jae In menghentikan aktivitas seorang pria yang dituduh membunuh lebih dari seribu kucing jalanan. Polisi saat ini sedang menyelidiki kasus ini.

Pihak berwenang sedang menyelidiki kematian mencurigakan beberapa kucing phony di kota Daejeon setelah warga melaporkan temuan bangkai hewan dekat daging yang berbalur racun tikus, seperti dilaprokan koran Korea Times.

Petugas membawa bangkai dan daging beracun tersebut untuk analisis, dan mempelajari tayangan CCTV dari wilayah kota Sintanjin. Petugas juga tengah memburu seseorang yang membeli racun tikus sekitar sebulan lalu dari sebuah apotek.

Aktivis perlindungan hewan mengatakan, setiap hari mereka menemukan lebih dari 30 ekor tikus dan daging ayam matang yang dibalur dengan zat tertentu untuk membunuh hewan pengerat tersebut. Mereka juga melihat lebih dari 1.000 ekor kucing mati dalam 13 tahun terakhir di wilayah itu. Demikian dikutip dari Russia Today, Kamis (6/5).

Mereka juga merujuk pada bahan kimia beracun yang ditinggalkan di jalan-jalan yang bisa berpotensi menyakiti anjing dan bahkan anak-anak.

Kelompok Penyelamatan Hewan Korea 119 yakin orang di balik pembunuhan kucing ini adalah seorang pria berusia sekitar 70-an tahun.

Mereka mengklaim telah memergoki pria tersebut meletakkan makanan beracun pada 2018, tapi mengatakan mereka tidak bisa membuktikan hal itu karena saat itu tidak ada bukti seekor kucing mati akibat makanan.

Pada saat bersamaan, mereka mengatakan orang tua itu-- disebut 'pembunuh Sintanjin'-- telah didedan 700.000 won pada 2016 karena melanggar UU perlindungan hewan.

Sebuah petisi online diluncurkan meminta Presiden Moon menghentikan pembunuh berantai kucing di Daejeon, di tengah apa yang disebut "pengabaian pemerintah dan badan-badan lokal selama lebih dari 10 tahun." Petisi ini ditandatangani lebih dari 43.000 orang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kedatangan Novel Baswedan Dan Keluarganya ke Bekasi, Mencoba Nasgor Buatan Eks Pegawai KPK

Karena Tidak Memenuhi Tindak Pidana, Akhirnya Kasus Mural 'Jokowi Not Found 404: Akhirnya Dihentikan